Donasikan harta anda di jalan ALLAH SWT

Segera investasikan harta anda dengan donasi untuk bekal nanti di Akhirat. Anda dapat mendonasikan sebagian rezeki anda ke Mesjid yang saat ini sedang di renovasi atau dibangun. Saya hanya sebagai perantara saja. Semoga amal kita diterima Allah SWT.

Kisah Barseso Yang Terkena Tipu Daya Setan

Dahulu ada seorang ulama yang terkenal dimana-mana. Mampu berjalan diatas permukaan air karena sangat sholeh. Namun akhir hayatnya tidak cukup baik, karena terkena tipu daya setan yang menyamar seperti manusia.

Langit Dan Bumi Ini Tidak Terjadi Dengan Sendirinya

Dalam cerita ini adalah tentang seorang komunis dan seorang ulama. Seorang komunis itu berpendapat bahwa langit dan bumi terjadi dengan sendirinya tanpa ada penciptanya. Sedangkan seorang ulama mempunyai pendapat yaitu langit dan bumi ini terjadi karena ada penciptanya, tidak dapat terjadi dengan sendirinya.

Sunday, June 30, 2013

Selamat Tinggal Printer Kesayanganku

selamat tinggal printer kesayanganku

Mentari pagi mulai terbit di ufuk timur. Suara ayam tidak terdengar di pagi hari ini, hanya suara bising knalpot tetangga yang berbunyi. Saat tiba kembali kealam dunia ini, saya teringat akan suatu janji. Janji untuk mengantar sebuah printer ke suatu daerah penggilingan. Saya pun bergegas untuk bersiap-siap. Di saat semua itu berjalan, saya berpikir ada sesuatu yang masih mengganjal. Apakah bisa saya membawa printer seorang diri?? Teman sebaya saya sedang sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Jadi tidak ada yang dapat diharapkan untuk menemani saya.

Akhirnya saya berangkat dengan mengunakan sebuah tali diikat dibelakang kendaraan. Berharap printer yang akan dijual itu tidak terjatuh sampai tujuan. Didalam perjalanan saya menemukan ciri khas kota jakarta. Kemacetan lalu lintas yang terjadi di daerah pulo gadung. Kemacetan ini saya rasa adalah disebabkan karena pembuatan jalan yang belum selesai. Belum lagi perilaku pengguna jalan yang terkadang ugal-ugalan dan volume kendaraan yang padat merayap menjadikan macet tidak terhindarkan.

Setelah berjalan cukup lama dan bertanya-tanya kepada orang disepanjang jalan yang saya lewati. Akhirnya ketemu dengan calon pembeli printer. Kali ini saya bertemu calon pembeli yang sangat ramah, saya di jamu dengan sebotol tehh. Cukup untuk menghilangkan rasa dahaga setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh. Setelah pembeli setuju, saya pun melepaskan printer kesayanganku yang telah menemaniku hampir 1 tahun. Dia telah berjasa bagi keluargaku. Terutama untuk kepentingan sekolah adikku. Untuk mengeprint tugas-tugas sekolahnya.

Ada sedikit penyesalan ketika menjual printerku. Karena ternyata besok harinya adikku membutuhkan printer itu untuk mencetak hasil pendaftaran online. Akhirnya dia mencetak di warnet terdekat. Bagaimana pun semua itu telah terjadi, nasi telah menjadi bubur. Printer itu dijual karena untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Mengingat saya belum gajian. 

Selamat Tinggal Printer Kesayanganku

Di tulis Oleh

Monday, June 17, 2013

Indahnya Udara Pagi Ini di Jakarta

Jakarta pagi, hari ini ada yang tidak biasa dengan jakarta. Udaranya sejuk seperti dipuncak, ku nikmati dulu sejenak, walaupun sudah jam 7. Seharusnya saya sudah mandi untuk berangkat kerja. Namun saya masih menikmati indahnya udara pagi ini di Jakarta. Ku hirup dalam-dalam dan ku hembuskan perlahan. Berbeda dengan hari biasanya, dimana asap knalpot dan berbagai macam asap bercampur jadi satu. Sehingga udarapun tidak layak untuk masuk ke paru-paru manusia.


Saat sedang asik menghirup udara sejuk. Awan hitam sudah menyelimuti langit-langit. Tak lama mendung pun berganti hujan. Saya pun tersadar dari khayalan yang tidak mungkin terjadi pada ibukota jakarta ini. Jakarta saat ini yang maju membuat masyarakatnya mengabaikan kerusakan lingkungan. Mereka bergotong-royong membangun kota ini, namun tidak menjaganya tetap asri dan sejuk yang bersahabat dengan kesehatan kita. Kendaraan berkembang biak dengan cepat, dari yang roda empat sampai yang roda dua pun sama. Dampaknya udara ibukota tercemar asap yang dihasilkan kendaraan.

Hujan pun deras, tidak terasa air di selokan sudah meluap ke jalan. Saya bergegas untuk berangkat kerja, takut banjir pada awal tahun ini terjadi kembali. Berpakaian lengkap seperti layaknya pemadam kebakaran . Berharap seragam kerja saya tidak tersentuh air. Sebab pakaian itu yang menemani saya untuk mencari sesuap nasi. Apabila sampai menghisap air, terpaksa harus dikenakan sampai kering dibadan.

Berhubung jalan tidak terlalu sesak dengan kendaraan. Tidak memakan banyak waktu dan dapat melenggang kekanan dan kekiri, saya pun tiba dilokasi saya kerja. Ternyata baru beberapa teman saja yang sudah tiba.

Ditulis Oleh

Saturday, June 15, 2013

Pramuniaga Adalah Pemeran Utama Dalam Perusahaan


Perusahaan digerakan oleh banyak bagian. Semua bersatu didalamnya, mereka saling terhubung satu sama lainnya demi mewujudkan visi dan misi perusahaan. Tapi taukah anda? Dari sekian semua banyak bagian, bagian mana yang paling berpengaruh terhadap perusahaan. Menurut saya semua bagian penting, dan sama-sama mempunyai peranan penting untuk perusahaan, namun mereka yang ada digaris terdepanlah yang menurut saya mempunyai nilai lebih. Kenapa begitu? Bayangkan sejenak , siapa yang selalu bertemu dengan pelanggan? Dan siapa yang terkena masalah ? Apabila pelanggan tersebut merasa tidak puas atas pelayanan yang diberikan oleh perusahaan.

Mereka yang berada digaris terdepan dalam menggerakan roda perusahaan cukup kita acungkan jempol, karena tidak semua orang mau dan bisa untuk menjadi mereka. Saya mengutip kata-kata dari beberapa orang, mereka berkata " semua biaya yang dikeluarkan adalah hasil jeripayah mereka yang berada didepan. Bisa dibilang para pimpinan yang kerjanya duduk didepan komputer digaji oleh mereka yang berada digaris terdepan."

Mungkin anda tahu , siapa mereka yang berada digaris terdepan? Jawabnya adalah Pramuniaga. Profesi yang mungkin dilupakan bahkan di hina-dina. Apabila para anak kecil ditanya satu persatu,maka tidak ada yang mau menjadi seperti mereka. Namun dibalik itu semua, pramuniaga mempunyai peranan yang sangat crusial. Tanpa mereka , perusahaan tidak dapat berkembang dan mungkin tidak bisa berjalan alias gulung tikar. Jadi sangat penting bukan ?? Sekarang siapa yang masih berani merendahkan mereka?? Silahkan lontarkan ke kolom komentar dibawah.

Saya dapat berbicara seperti diatas karena saya adalah seorang pramuniaga, saya bangga dapat menikmati manis pahitnya menjadi seorang pramuniaga. Pekerjaan yang sangat menantang dan penuh target. Itu  semua menjadikan saya lebih kuat menjalani hidup ini daripada lebih mendengar kata-kata hinaan dari sekitar. Selama hidup kita tidak menyusakan atau meminta belas kasian dari orang lain. So santai saja , tetap ikhlas dalam menjalani hidup ini. Maka Insya Allah kita bisa jadi orang yang lebih bersyukur.

Ditulis Oleh

Tuesday, June 11, 2013

Fogging Hari ini

fogging
Hari ini hari dimana adanya semprotan nyamuk (sebutan masyarakat sekitar) bahasa kerennya adalah fogging. Tidak ada yang spesial dihari itu. Hanya aktifitas biasa saja. Namun saat foging itu berlangsung saya masih tidur. Maklum saja semalem saya tidak bisa tidur, jadi siang hari belum bangun. Segera saya mandi dengan cepat dan keluar dari rumah.

Setelah penyemprotan selesai, hal unik yang jarang ditemukan. Kecoa pada keluar dari sarangnya berterbangan kesana-kesini dan anak-anak kecil berebut untuk menginjaknya. Itu adalah momen yang sulit terjadi walau terkesan sangat kejam ya. Melakukan pembantaian massal terhadap kecoa. Bagi anak-anak itu mainan yang sangat mengasikan.

Hal yang kurang sedap yang mengangkut hati saya adalah ketika seseorang datang dan berkata kepada orang-orang yang berkumpul. Dia berkata "fogging atau semprotannya hanya membuat teler atau mabok saja, tidak membunuh nyamuk ataupun kecoa. Malah banyak tai (kotoran manusia) yang keluar". Saya dalam hati tersinggung dan menahan amarah sambil bicara  " shut up your fuckin' mouth ". Kenapa saya bisa tersinggung saat itu ?? Karena secara kebetulan saya menggunakan baju berwarna kuning yang identik dengan tai (kotoran manusia).

Semua itu saya tidak hiraukan, anggap saja seperti patung. Karena setiap perbuatan manusia , suatu saat akan berbalik kepadanya dan mendapat balasan yang setimpal. Saya hanya bisa sadar mengingat hanya seorang pendatang yang harus selalu ramah walaupun saat tersakiti.

Tidak ada niat dalam postingan kali ini untuk membicarakan seseorang, hanya saja untuk sebuah pelajaran. Kita itu hidup dijakarta, berbagai macam orang, suku, dan agama bercampur didalamnya. Kita sebagai tetangga harus menjaga satu sama lain.

Ditulis Oleh